www.designboom.com
Kanopi
itu diatur sebagai bidang melengkung sirip aluminium yang menyaring
sinar matahari pada siang hari dengan tetap menjaga area terang dan
terbuka di bawahnya.
KOMPAS.com - Untuk menghidupkan dan membuat teduh pintu
masuk utama ke Portland State University’s Science, Research, and
Teaching Center, Faulders Studio telah merancang dan memasang 'Entrium
Light Cloud' untuk instalasi permanen. Kanopi itu diatur sebagai bidang
melengkung sirip aluminium yang menyaring sinar matahari pada siang hari
dengan tetap menjaga area terang dan terbuka di bawahnya.
Komposisi kontur memadukan pengaturan grid dengan titik fokus lingkaran geometri untuk menciptakan pola yang bisa menggugah perasaan seseorang.
"Arus cuaca vektorial, kontur topografi, osilasi gelombang, dan klaster amorf seluler," jelas arsitek dari California, Thom Faulders.
Pahatan tersebut berusaha untuk melibatkan persepsi mahasiswa, dosen, dan pengunjung umum yang lewat, dan juga menciptakan ruang ambang yang menghubungkan dunia luar dengan aktivitas intelektual di dalam gedung. 'Entrium Light Cloud' sebagai transformator visual berdasarkan kondisi cuaca dan sudut pandang.
Langit mendung, misalnya, menghasilkan cahaya reflektif halus. Sementara itu, saat terkena matahari, karya ini akan membuat pola bayangan tajam pada bidang tanah dan dinding yang berdekatan.
Selain itu, permukaan pahatan itu akan tampak tertutup jika dilihat dari kejauhan. Namun, bila dilihat dari bawah, pahatan tersebut akan tampak terbuka dan memperlihatkan langit.
Untuk mewujudkan proyek ini, lokakarya LIT di Portland melakukan proses fabrikasi. Sirip aluminium laser pertama dipotong, kemudian dibengkokkan untuk mencapai pengaturan yang diinginkan. Jaringan grid tabung kecil melewati setiap kepingan untuk menghubungkan sistem ke struktural bingkai yang lebih besar dan menunjang kabel baja.
Komposisi kontur memadukan pengaturan grid dengan titik fokus lingkaran geometri untuk menciptakan pola yang bisa menggugah perasaan seseorang.
"Arus cuaca vektorial, kontur topografi, osilasi gelombang, dan klaster amorf seluler," jelas arsitek dari California, Thom Faulders.
Pahatan tersebut berusaha untuk melibatkan persepsi mahasiswa, dosen, dan pengunjung umum yang lewat, dan juga menciptakan ruang ambang yang menghubungkan dunia luar dengan aktivitas intelektual di dalam gedung. 'Entrium Light Cloud' sebagai transformator visual berdasarkan kondisi cuaca dan sudut pandang.
Langit mendung, misalnya, menghasilkan cahaya reflektif halus. Sementara itu, saat terkena matahari, karya ini akan membuat pola bayangan tajam pada bidang tanah dan dinding yang berdekatan.
Selain itu, permukaan pahatan itu akan tampak tertutup jika dilihat dari kejauhan. Namun, bila dilihat dari bawah, pahatan tersebut akan tampak terbuka dan memperlihatkan langit.
Untuk mewujudkan proyek ini, lokakarya LIT di Portland melakukan proses fabrikasi. Sirip aluminium laser pertama dipotong, kemudian dibengkokkan untuk mencapai pengaturan yang diinginkan. Jaringan grid tabung kecil melewati setiap kepingan untuk menghubungkan sistem ke struktural bingkai yang lebih besar dan menunjang kabel baja.
0 komentar:
Posting Komentar